BORNEOTODAY, Buntok – Wakil ketua umum MPH Sinode Banjarmasin, Pdt Kinarung Maleh mengharapkan seluruh Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) terlibat aktif dalam pelayanan bersama kaum disabilitas.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan seminar sehari sosialisasi pelayanan gereja bagi penyandang disabilitas yang dilaksanakan resort GKE Buntok di Gereja Imanuel, Buntok, Jumat, 11 Oktober 2024.
“Kita dari GKE basis utama Alkitab, dalam alkitab memberikan pesan atau amanat yang jelas agar memperhatikan semua umat apapun situasi, bentuk maupun latar belakang dan apapun keadaannya untuk menerima kasih cinta yang sama,” kata Kinarung Maleh usai membuka kegiatan.
Dengan latar belakang teologi ini lah, lanjut dia, wajib memperhatikan mereka khususnya penyandang disabilitas dengan memberikan pelayanan yang maksimal.
“Yang kita lakukan hari ini lebih sistematis terprogram dan berkualitas. Oleh sebab itu melibatkan sebanyak mungkin resort, jemaat bahkan semua warga GKE untuk bersama-sama memuliakan nama Tuhan,” ucap dia.
Menurutnya mereka perlu diperhatikan, mereka pun merasa disayangi. Disisi lain mereka juga punya kemampuan melayani.
“Setelah kegiatan ini kita harapkan kedepan semua Gereja Kalimantan Evangelis bisa terlibat aktif dalam pelayanan bersama kaum disabilitas,” harap dia.
Sementara salah satu narasumber dari pusat rehabilitasi Yakkum Yogyakarta, Rita Triharyani mengatakan bahwa pihaknya dibawah sinode GKE dan PGI.
“Sejak tahun 2016/2017 pihaknya berinisiasi mendorong Gereja untuk bisa melayani kaum disabilitas. Hal ini sebagai perwujudan UU nomor 8/2016 tentang disabilitas, salah satunya hak dalam beragama” ucap dia.
Ia menyampaikan dengan dorongan ini pihaknya juga bersama PGI beberapa waktu lalu juga telah menyetujui bahwa gereja yang ramah disabilitas akan dimasukan dalam siding raya.
“Puji Tuhan ini benar-benar membuat kami, saya sebagai penyandang disabilitas Kristiani bisa membawa suara untuk disabilitas yang lain yang ada di dalam gereja,” beber dia.
Sebagai contoh, lanjut dia, orang disabilitas bukan hanya orang yang lahir dengan fungsi fisiologis dan psikologis yang berbeda, tetapi juga orang kecelakaan, lansia dan penyakit beresiko yang implikasinya menjadi penyandang disabilitas.
Sehingga, bagaimana caranya agar sama-sama atau sejajar dalam memuliakan nama Tuhan dalam satu Gereja.
Dalam kegiatan tersebut diikuti 20 Resort dan Carest GKE Se Kawasan Kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur sebanyak.
Setiap Resort dan Carest bisa mengutus paling banyak 5 orang yaitu Ketua Resort/Carest, Pendeta, Bidang Diakonia, dan Penatua/Diakon. (UB)